7 Jenis Penyakit yang Mewabah

Penyakit kadang bisa menyerang seseorang secara tiba-tiba. Mengkonsumsi Buah Anggur sangat bermanfaat bagi badan karena Manfaat Buah Anggur sebagai AntiOksidan. Selain itu Minum Air Kelapa Muda juga bisa menyehatkan karena Air kelapa muda bisa menetralisir racun dalam tubuh. Berolahragalah secara teratur serta biasakan contoh hidup bersih biar tidak mudah terserang wabah penyakit. Berikut ini akan saya berikan gosip ihwal 7 Jenis Penyakit yang Mewabah. Agar kita terhindar dari wabah tersebut, hendaknya kita biasakan contoh hidup sehat. Berikut info selengkapnya ihwal 7 Jenis Penyakit yang Mewabah.

Zaman moderen ibarat ketika ini memang sudah banyak jenis antibiotik dan obat-obatan. Namun tak ada salahnya untuk tetap selalu waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa mewabah.

Ada 7 penyakit yang membahayakan yang masih menjadi wabah dunia:

1. Demam Kuning

Demam kuning yaitu penyakit virus mematikan yang ditularkan oleh nyamuk. Pemberian nama ini karena pasien yang terinfeksi bisa tampak kuning.

Belum ada obat untuk menyembuhkan demam kuning ini. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan mengurangi gejala-gejala pasien, ibarat demam, sakit perut, muntah, serta pendarahan dari mulut, hidung dan mata.

Ada 30.000 maut akhir demam kuning setiap tahunnya, biasanya paling banyak di kawasan tropis. Saat ini, vaksinasi yaitu tindakan pencegahan paling penting terhadap demam kuning.

2. Tifus

Tifus masih lazim di negara-negara berkembang, sehingga para wisatawan abnormal harus divaksinasi terhadapnya. Penyakit ini disebabkan oleh kuman salmonella typhi yang dibawa ke fatwa darah dan terusan pencernaan.

Gejala-gejala tifus ibarat demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Pada beberapa kasus, terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasein. Demam tifus biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilang nanah selama 2-3 hari.

3. Flu Spanyol

Antara tahun 1918 dan 1919, flu Spanyol telah membunuh 20 hingga 40 juta orang. Ini benar-benar bencana global. Flu mematikan ini menyerang orang usia 20 hingga 40 tahun, dan menginfeksi 28 persen penduduk Amerika.

Gejala flu Spanyol lebih parah daripada flu musiman biasanya. Pasien akan menggigil dan mengalami kelelahan ekstrim, serta terdapat cairan di paru-parunya. Wajah pasien terlihat coklat dan ungu, dan kakinya akan menjadi hitam.

4. Cacar

Cacar muncul dari virus variola ribuan tahun yang lalu, dan World Health Organization (WHO) gres mengeluarkan akta untuk pemberantasan penyakit ini pada tahun 1979, dan sukses melalui kampanye vaksinasi.

Namun penyakit cacar ini telah membunuh sekitar 60 juta orang di Eropa pada kala ke-18. Dan diperkirakan 300-500 juta maut di seluruh dunia pada kala ke-20 diakibatkan oleh penyakit ini juga.

Efek jangka panjangnya yaitu cacat pada kulit, infertilitas, dan adakala kebutaan. Gejala lainnya ibarat demam, sakit kepala, nyeri badan dan ruam.

5. Malaria

Malaria telah membunuh 2 juta orang per tahun dan menjadikan 400 hingga 900 juta kasus deman setiap tahunnya. Parasit malaria ditularkan oleh nyamuk, dan mereka berkembang biak di sel darah merah.

Gejalanya ibarat anemia, demam, mual, dan pada beberapa kasus ekstrim dapat menjadikan koma hingga kematian. Malaria merupakan permasalahan terbesar di kawasan tropik dan subtropik di dunia.

6. Kolera

Kolera menjadikan delapan wabah sepanjang sejarah, dimulai pada tahun 1817. Penyakit ini berasal dari air kotor Sungai Gangga di India dan meledak selama pameran di Calcutta. Penyakit ini berpindah ke adegan India lainnya, dan kesannya menyebar ke seluruh dunia melalui air yang terkontaminasi dan juga melalui kotoran korban. Wabah terbaru pada tahun 1947 menyerang 20.500 orang di Mesir.

7. Pes

Penyakit pes yang lebih dikenal dengan "Black Death", merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Yersinia pesti, paling sering dibawa oleh hewan pengerat dan kutu.

Pada kala pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran.

Sekarang telah ada antibiotik yang efisien mengobati penyakit ini bila terdeteksi secara dini. Namun bila seseorang telah terinfeksi dan tidak segera diobati, cenderung menjadikan kematian. Wabah pes ini terkadang masih terjadi pada masyarakat di pedesaan.