Thursday, January 4, 2018

Manfaat Bunga Rosela Mampu Obati Penyakit Gusi



Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya manfaat rosella bagi kesehatan, tentu Anda akan penasaran seberapa ampuh bunga rosella ini bisa menjaga kesehatan badan seseorang. Jika Anda atau salah satu keluarga Anda mempunya duduk perkara pada Gusi, Ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L) bisa menghambat perkembangan Streptococcus sanguinis, salah satu kuman penggagas pembentuk plak dan pencetus gingivitis atau radang gusi. Khasiat rosela tak kalah dengan klorheksidin, obat kumur standar untuk gusi.

Demikian hasil penelitian dokter gigi seorang mahir periodontik Trijani Suwandi untuk disertasinya, ”Pengembangan Potensi Antibakteri Kelopak Bunga Hibiscus sabdariffa L atau Rosela”. Trijani mendapat yudisium cum laude ketika mempertahankan disertasi doktornya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jumat (13/7).

Bertindak sebagai promotor drg Dewi Fatma Suniarti, MS, PhD, dan kopromotor Prof drg SW Prayitno, MSc, PhD.

Menurut Trijani, obat tradisional ini bisa menjadi pengganti klorheksidin dan tidak menimbulkan efek samping. ”Pemakaian klorheksidin bisa menimbulkan efek samping, menyerupai warna hitam pada gigi dan pengecap serta iritasi sebab ada alkoholnya,” katanya.

Trijani menemukan, kadar hambat minimal dan kadar bunuh minimal ekstrak kelopak bunga rosela pada konsentrasi 0,78 persen bisa menghambat kuman S sanguinis.

”Mulut menjadi pintu gerbang masuknya kuman. Dengan mengurangi S sanguinis, plak dalam rongga lisan akan berkurang dan jumlah kuman patogen turun, bahkan tidak ada perlekatan sama sekali,” katanya.

Cegah penyakit

Trijani menguraikan, pembersihan rongga lisan intensif dapat menghindarkan seseorang dari penyakit sistemik, menyerupai stroke, diabetes, dan jantung.

”Kesehatan lisan bekerjasama dengan kesehatan tubuh. Sebab, kuman paling banyak masuk lewat mulut. Kelahiran bayi prematur, misalnya, 90 persen kasus terjadi pada ibu dengan penyakit gusi,” katanya memaparkan.

Meski khasiat kelopak bunga rosela terbukti secara ilmiah, pengembangannya menjadi obat herbal standar masih perlu beberapa tahapan. Agar sejajar dengan obat modern, harus dilakukan uji klinis fitofarmaka.

”Ekstrak kelopak bunga rosela sebagai obat herbal standar belum ada. Tapi, dengan penelitian ini, ada bukti ilmiah. Rebusan kelopak bunga rosela bisa menjadi obat kumur,” ujar Trijani.

Ditargetkan dalam dua sampai tiga tahun ke depan bisa terwujud obat herbal standar dengan materi dasar ekstrak kelopak bunga rosela.

Prof Frans D Suyatna selaku penguji mengapresiasi hasil penelitian Trijani. Menurut Suyatna, penggunaan obat tradisional ekstrak kelopak bunga rosela memihak masyarakat kecil.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments