Saturday, January 6, 2018

7 Kondisi Tangan Yang Menandakan Gangguan Kesehatan



Kesehatan memang sangat mahal harganya. Banyak orang rela mengeluarkan biaya yang mahal hanya untuk menerima kesehatan. Mengkonsumsi Jus Buah segar ditambah olahraga secara teratur bisa membuat tubuh anda tetap bugar dan sehat. 

Jus jeruk setiap hari bisa membantu anda mencukupi kebutuhan Vit C harian anda. mengkonsumsi buah-buahan mirip buah Apel, Pisang, Kiwi dan sebagainya juga akan membantu menjaga kesehatan anda. Namun bila anda masih terserang penyakit, sebaiknya anda segera hubungi dokter dan banyak istirahat supaya segera sembuh dari sakit.

Disini saya akan menunjukkan info perihal 7 Kondisi Tangan Yang Menandakan Gangguan kesehatan. Bila tangan anda termasuk salah satu dari tanda tersebut, berarti ada gangguan kesehatan dalam diri anda. Lalu apa sajakah ke 7 tanda tersebut?

Berikut 7 Kondisi Tangan Yang Menandakan Gangguan Kesehatan.

1. Noda merah pada telapak tangan

Dalam jangka pendek, telapak tangan berwarna merah dapat disebabkan mencengkeram benda terlalu keras, terlalu lama mencuci tangan atau mengangkat teko yang masih panas.

Pada ibu hamil, telapak tangan merah yaitu kondisi yang normal karena ajaran darah yang meningkat menimbulkan kemerahan pada perempuan.

Tetapi bila telapak tangan tetap memerah untuk jangka waktu yang panjang, kondisi ini disebut eritema palmaris, yaitu tanda penyakit hati kronis (sirosis) dan penumpukan lemak pada hati.

"Peradangan hati secara bertahap mengganggu kinerja hati sehingga hati tidak lagi bisa membuang limbah dari tubuh secara efisien," kata Blanchard. Hasilnya yaitu kelebihan hormon-hormon yang pada gilirannya menimbulkan pembuluh darah di tangan dan kaki membesar sehingga dapat terlihat dari kulit.

Jika hal ini terjadi, segera periksa ke dokter untuk mengevaluasi gejala lain penyakit hati mirip kaki dan perut bengkak, urat yang menonjol pada perut dan tubuh adegan atas, serta kelelahan. Tes yang paling umum untuk mengetahui kerusakan hati yaitu mengukur jumlah bilirubin dan enzim hati.

2. Panjang jari

Perbandingan panjang jari dapat memberitahu kemungkinan penyakit tertentu. Jari manis pria cenderung lebih panjang daripada jari telunjuknya, namun sebaliknya pada wanita.

Wanita dengan contoh 'maskulin' memiliki jari manis lebih panjang daripada jari telunjuknya dan dua kali lebih berisiko menderita osteoartritis, demikian menurut penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis and Rheumatism. Penelitian ini menemukan bahwa osteoartritis lutut lebih umum ditemui pada pria dan wanita dengan jari manis yang lebih panjang, tetapi efeknya paling menonjol pada wanita.

Jari telunjuk yang lebih panjang juga dikaitkan dengan tingginya risiko kanker payudara pada wanita dan risiko kanker prostat pada pria. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa laki-laki yang jari telunjuknya lebih panjang dari jari manis 33 persen lebih berisiko terserang kanker prostat.

Para ilmuwan belum yakin mengapa, tetapi percaya bahwa panjang jari dipengaruhi oleh jumlah hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim. Jari manis yang lebih panjang mengindikasikan paparan testosteron yang tinggi ketika dalam kandungan, sementara jari telunjuk yang lebih panjang menunjukkan paparan estrogen yang lebih tinggi.

Karena estrogen yaitu materi bakar kanker payudara, jari telunjuk yang lebih panjang berkorelasi dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Pada pria, testosteron yang lebih banyak terkait risiko kanker prostat yang lebih tinggi.

Wanita yang memiliki jari manis lebih panjang sebiknya waspada terhadap gejala lemah sendi, terutama di lutut. Pria yang berisiko tinggi terkena kanker prostat harus proaktif melaksanakan pengetesan kanker. Perempuan yang berisiko tinggi terserang kanker payudara sebaiknya menjalani mammogram atau menjadwalkan MRI.




Beberapa peneliti percaya bahwa panjang jari sebaiknya digunakan sebagai kriteria untuk mencari tahu eksistensi kanker secara komprehensif. Namun gagasan ini masih diperdebatkan.




3. Jari bengkak




Jari jerawat dapat terjadi karena penyebab sederhana mirip cuaca panas akan mengalami menstruasi, atau terlalu banyak makan makanan asin.




Tetapi bila jari-jari terasa tebal dan kaku atau tidak muat dimasuki cincin setelah banyak minum atau mengurangi makanan asin, pembengkakan dapat jadi mengambarkan kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).




Ketika tiroid kurang aktif, hormon-hormon penting yang mengatur metabolisme dan menjaga fungsi tubuh dengan benar juga berkurang. Dan ketika metabolisme melambat, jadinya yaitu pertambahan berat tubuh dan pengumpulan air.




"Salah satu kawasan pertama yang dapat dilihat bahwa berlebihnya air yaitu jari. Yang bersangkutan juga dapat mencicipi jari-jari terasa kaku karena sulit ditekuk," kata Kenneth Blanchard, endokrinologi yang menulis 'What Your Doctor May Not Tell You About Hypothyroidism'.




Mintalah kepada dokter untuk melaksanakan pemeriksaan tiroid secara rutin dengan tes darah untuk mengukur tingkat thyroid-stimulating hormone atau TSH. Pastikan dokter menyadari pedoman skrining gres yang menyatakan bahwa tingkat TSH harus antara 0,3 dan 3,0.




4. Kuku pucat




Dalam keadaan normal, kuku yang ditekan akan menjadi putih. Dan ketika tekanan dilepas, kuku berubah merah muda lagi. Jika kuku tetap putih lebih dari satu menit setelah ditekan atau terlihat pucat sepanjang waktu, bisa jadi mengambarkan anemia.




Anemia atau kekurangan zat besi menimbulkan kuku pucat kerana tidak cukup terdapat sel darah merah yang beredar dalam ajaran darah. Jika tidak diobati dari waktu ke waktu, kekurangan zat besi yang parah juga dapat menimbulkan kuku berbentuk sedikit cekung.




Jika anemia yaitu penyebab kuku pucat, garis tipis di adegan bawah kuku cenderung terlihat sangat pucat.




"Kekurangan zat besi dapat menimbulkan kelelahan. Gejala ini dapat diobati dengan cara meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi mirip seolah-olah bayam, daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Tetapi mungkin perlu mengkonsumsi pemanis zat besi juga," kata Blanchard.




Jika zat besi menimbulkan duduk perkara pencernaan, sebaiknya minum formula anti sembelit. Akan lebih baik bila mengkonsumsi vitamin C pada dikala yang sama karena membantu peresapan zat besi.




5. Garis-garis kecil berwarna merah di bawah kuku




Garis-garis ini disebut sempalan perdarahan karena terlihat mirip serpihan kecil berwarna merah atau kecoklatan di bawah kuku. Ini dapat menjadi mengambarkan infeksi jantung atau darah. Seiring dengan arah pertumbuhan kuku, area ini mirip kepingan yang terjebak di bawah kuku.




Serpihan perdarahan terjadi ketika gumpalan darah menghambat ajaran darah dalam pembuluh kapiler kecil di bawah kuku. Gejala ini paling sering terjadi karena infeksi pada katup jantung yang disebut subacute bacterial endocarditis.




Jika terdapat bintik-bintik merah di bawah kuku namun tidak pernah didiagnosis dengan duduk perkara jantung, jangan panik. Kemungkinan besar ini disebabkan hal lain. Bisa jadi hanya luka pada tangan.




Periksalah suhu tubuh untuk memastikan kemungkinan demam, alasannya yaitu bacterial endocarditis biasanya disertai dengan demam ringan. Jika belum pernah diperiksa namun cemas perihal gejala-gejala ini, hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan.




Dokter akan menjalankan serangkaian tes untuk mengevaluasi ajaran darah di jantung.




6. Ujung jari yang tebal dan bulat




Penebalan ujung jari bisa jadi tanda penyakit jantung atau paru-paru. Biasanya terlihat juga pembulatan kuku sehingga jari-jari terlihat melengkung ke bawah.




Jika sistem peredaran darah dari jantung atau paru-paru terganggu, kadar oksigen dalam darah cenderung menurun. Seiring waktu, hal ini menimbulkan jaringan pada ganjal jari tumbuh, sehingga ujung jari tampak menonjol keluar.




Jika jari-jari tangan dan kaki telah menebal, kemungkinan sudah terjadi gejala lain mirip sesak napas atau batuk kronis. Penebalan juga terjadi pada penyakit katup jantung yang menimbulkan kelelahan dan nyeri dada. Temui dokter untuk memeriksa jantung dan paru-paru secara menyeluruh.




7. Ujung jari berwarna biru




Ujung jari berwarna abu-abu, kebiru-biruan, atau mati rasa dapat menjadi tanda gangguan sirkulasi yang dikenal sebagai penyakit Raynaud atau sindrom Raynaud.




Sindrom Raynaud menimbulkan kejang mendadak sementara dalam pembuluh darah dan arteri. Arteri menyempit dan menyulitkan ajaran darah ke tangan dan jari. Gejalanya yaitu ujung jari mati rasa, semburat kebiruan, serta tangan terasa dingin.




Sebanyak 5 sampai 10 persen orang dari populasi mengalami kondisi ini. Sindrom Raynaud lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan memburuk dalam cuaca dingin. Bisa juga disebabkan karena stres.




Perubahan suhu mendadak, misalnya memegang es batu, dapat meyebabkan sindrom Raynaud. Pakailah sarung tangan bila pergi ke luar rumah dalam cuaca dingin, karena cuek merupakan salah satu pemicu utama sindrom Raynaud. Suhu di bawah 15 derajat Celcius sudah menjadi duduk perkara bagi penderita sindrom Raynaud.




Sangat penting untuk tidak mengabaikan gejala ini, karena serangan sindrom Raynaud dari waktu ke waktu dapat membatasi sirkulasi dan menimbulkan kerusakan jaringan.




Cara terbaik untuk mencegahnya yaitu mengubah gaya hidup untuk menjaga sirkulasi darah tetap sehat. Merokok dan kafein dapat menyempitkan pembuluh darah. Berhentilah merokok dan kurangi kopi, teh, dan cola. Perbanyak latihan aerobik untuk meningkatkan denyut jantung dan membuat darah tetap terpompa.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments