Monday, January 1, 2018

Manfaat Keji Beling dan Segala Khasiat Daun Keji Beling

Manfaat Keji Beling  dan Segala Khasiat Daun Keji Beling

 Keji kaca atau orang jawa menyebutnya dengan nama  Manfaat Keji Beling  dan Segala Khasiat Daun Keji Beling
Daun Keji Beling
Keji kaca atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”.
  • Keji Beling: (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)
  • Sinonim : Strobilantes crispus, Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.), Bremek.
  • Familia : Acanthaceae
Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) yakni suatu jenis tumbuhan yang berbatang berair dan sepintas lalu mirip rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Keji Beling yang mempunyai nama latin Strobilanthes crispus Bl atau Sericocalyx crispus (L.) ini mudah berkembang biak pada tanah subur dan agak terlindung serta pada daerah terbuka yang mempunyai ketinggian 1 - 1.000 m di atas permukaan laut.


Tumbuhan Strobilanthes crispus tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol namun alasannya yang saya ambil di rumah sengaja ditanam maka tumbuh dengan teratur atau dapat dikatakan tidak menggerombol, tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan Strobilanthes crispus yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bundar dengan diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bundar telur hingga lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 - 8 cm, lebar ± 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun adegan atas hijau bau tanah sedangkan adegan bawah hijau muda. Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Strobilanthes crispus memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jikalau masih muda berwarna hijau dan setelah bau tanah atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar mirip tombak, dan berwarna putih.

Tanaman keji kaca (Strobilanthes crispus) yakni tanaman terna yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini juga sebagai tanaman herba liar hidup menahun yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dalam penyembuhan beberapa penyakit. Dalam bahasa lokal keji kaca dikenal dengan sebutan : ngokilo, enyah kilo, keci kaca (Jawa), picah kaca (Sunda). Dari banyak sekali penelitian diketahui tanaman keji kaca mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan kerikil dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator banyak sekali proses biologi dalam badan dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.

 Keji kaca atau orang jawa menyebutnya dengan nama  Manfaat Keji Beling  dan Segala Khasiat Daun Keji Beling
Manfaat Keji Beling
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral mirip kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.

Kalium pekat yang terkandung dalam keji kaca bisa meluruhkan kerikil ginjal dan kerikil empedu. Unsur-unsur yang terkandung dalam daun keji kaca yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi gula dalam darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu kandungan anti racun yang disinyalir terdapat dalam daun keji kaca dapat menyembuhkan sakit akhir gigitan ular berbisa atau semut hitam. Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa. Patut dilestarikan. Semoga sangat bermanfaat

Ciri-ciri tanaman herbal keji kaca / sambang getih :

  • Batang : batang berair berbaring tingginya bisa mencapai 1/4 m.
  • Daun: Bagian atas berwarna hijau dan bawah berwarna ungu termasuk juga tulang-tulang daunnya. Tangkai daun panjang, berbulu berhadapan pada pangkalnya, berbentuk telur lebar atau berbentuk jantung, pada pangkalnya membulat atau berbentuk jantung, ukuran daun 7 x 4 cm, adegan tepi bergerigi dan kasar.
  • Bunga : Bunga tanaman herbal keji kaca ini kecil, tunggal atau berdua diketiak daun pelindung.
Manfaat dan Khasiat Keji Beling sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat kerikil ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.

Daun keji kaca juga kerap digunakan untuk mengatasi badan yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan eksklusif daun keji kaca pada adegan yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh adegan dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati kerikil ginjal.

Sering kita dengar, banyak orang disekitar lingkungan kita yang menderita penyakit akut harus menjalani operasi supaya penyakit yang diderita bisa hilang dan dapat menjalani hidup dengan sehat mirip biasa. Namun hal itu tidak semua orang mau dan dapat menjalaninya alasannya beberapa faktor, seperti, faktor usia yang sudah lanjut, faktor biaya, faktor kesehatan yang tidak mengijinkan, dan faktor-faktor yang lainnya.

Daun keji kaca juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

Resep tradisional Keji Beling untuk pengobatan:

  1. Kencing batu: Daun Keji kaca 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
  2. Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah masbodoh disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
  3. Batu kandung kencing: Segenggam daun keji kaca dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih hingga tersisa 1 liter. Setelah masbodoh disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
  4. Batu kandung empedu: Daun keji kaca segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas Minum mirip teh
  5. Kencing manis: Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air hingga tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
  6. Batu ginjal: Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air hingga menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji kaca 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih hingga tersisa 2 ¼ gelas. Setelah masbodoh disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari hingga rasa sakit menghilang.
  7. Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji kaca segar, basuh bersih lalu direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring lalu diminum.
  8. Wasir: Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air hingga tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
  9. Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
  10. Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
  11. Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.
  12. Kolesterol tinggi: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak.
  13. Maag: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.
  14. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada adegan badan yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
  15. obat disentri, diare. Keji kaca atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral mirip kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat kerikil ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh adegan dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati kerikil ginjal. Daun keji kaca juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
  16. untuk mengatasi gatal, daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji kaca juga kerap digunakan untuk mengatasi badan yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan eksklusif daun keji kaca pada adegan yang gatal tersebut.

khasiat daun kejibeling yang dapat "menghilangkan" Batu Empedu. 

Semoga isu ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang sedang mencari solusi dengan pengobatan tradisional.

Dengan komposisi resep sebagai berikut:
Resep 1
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua materi di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.

Dari ramuan itu keji kaca memegang peranan penting. Sebab, ia bisa menghancurkan kerikil empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak didalam kandung atau kanal empedu. Penyebabnya antara lain alasannya hambatan anutan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.

Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih. Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan tempelkan di adegan yang sakit.

Anjuran
Jenis makanan berikut tabu untuk dikonsumsi. Minuman beralkohol, kopi dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, kuliner bersantan, pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah yang mengakibatkan gas (kol, durian, nangka). Semua jenis ikan laut dan tawar-selain yang tanpa sisik mirip lele-pun harus anda jauhi.

Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus mementang daging lantaran susah di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.

Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.

Khusus penderita kerikil empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, salam juga penurun kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita diabetes mellitus, segera obati dengan meneteskan madu dan tutup dengan daun sirih. Ulangi cara itu 3 kali sehari. 
Selamat mencoba, semoga resep di atas menjadi obat alternatif bagi anda sekeluarga.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments