Saturday, December 30, 2017

Tip Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut



Tip Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

sikat gigi menjaga kesehatan gigi dan mulut

Menurut World Health Organization (WHO), pada 2012 ada sekitar 60-90 persen penduduk sebuah negara yang mengalami gigi berlubang. Dan gigi berlubang yaitu “investasi untuk penyakit-penyakit kronis,” terperinci Dr. drg. Zaura Rini Anggraeni, MDS. 

Mulut yaitu salah satu episode penting pada badan yang memiliki tugas yang sangat vital, terutama untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. 

Apa jadinya kalau verbal Anda anyir tidak sedap? 

Tentu saja akan sangat mengganggu lawan bicara Anda ketika sedang berbicara. Agar verbal selalu mengeluarkan aroma segar dan tidak bau, menjaga kesehatan verbal dan gigi setiap ketika yaitu hal wajib yang harus Anda lakukan. Menjaga gigi tetap sehat dan berpengaruh itu mudah dan murah, cukup siapkan sikat dan pasta gigi. Dibandingkan kalau kita terlanjur sakit gigi akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak. 

Salah satu faktor eksternal gigi berlubang yaitu makan makanan manis. Jika anak makan permen di sekolah, setelah itu kumur, dan hingga rumah gres sikat gigi. Kalau tidak, makanan itu menjadikan plak atau karang gigi. Ada kuman yang mengeluarkan asam, dan melarutkan email. Para ilmuwan di Swedia menemukan bahwa peningkatan plak pada gigi telah dikaitkan dengan risiko janjkematian dini akhir kanker. Penelitian ini merupakan sebuah studi observasional yang dipublikasikan secara online dalam British Medical Journal Open. Penelitian ini melibatkan 1.390 orang antara tahun 1985 dan 2009. 

Pada awal penelitian, seluruh partisipan ditanyai terkait faktor-faktor kemungkinan akan peningkatan risiko kanker, termasuk menilai kebersihan verbal mereka. Setelah kurun waktu 24 tahun, 58 pasien meninggal dan 35 di antaranya akhir kanker. Mereka yang meninggal, secara signifikan memiliki jumlah plak gigi jauh lebih banyak. Indeks plak gigi pada partisipan yang telah meninggal lebih tinggi daripada mereka yang masih hidup. Drg Arni Maharani menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi dua faktor. Pertama, kesadaran masyarakat yang rendah soal perawatan gigi dan mulut. Menurutnya, kunci dari pencegahan duduk perkara gigi dan verbal yaitu menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur, dan melaksanakan pemeriksaan rutin enam bulan sekali. "Sederhana loh, tapi manfaatnya besar. Sebagian masyarakat mungkin telah menerapkan hal ini," papar dia 

Sejatinya, pemeliharaan kesehatan gigi dan verbal harusnya dilakukan semenjak kecil, karena perawatannya masih sangat mudah dan masih dapat tumbuh kembali kalau ada yang rusak. Berbeda kalau sudah tumbuh dewasa, gigi sudah tidak bisa tumbuh lagi, maka kalau ada yang rusak atau bolong karena kurang perawatan, inilah yang menjadikan verbal menjadi anyir tidak sedap. Jika sudah menyerupai ini, jalan terakhir yang harus di lakukan yaitu melaksanakan pemeliharaan kesehatan gigi dan verbal secara rutin semoga tidak semakin parah. 

Cara perawatan gigi dan verbal bisa dilakukan dengan cara rajin sikat gigi setiap habis sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Anda juga bisa sikat gigi sehabis makan siang kalau perlu, karena dengan demikian semua sisa makanan yang menempel pada gigi bisa segera bersih. Dengan demikian, maka kesempatan kuman untuk berkembang semakin kecil dan verbal pun akan tetap fresh dan Anda bisa makin percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain. 


Gunakan larutan penyegar mulut

Jika ada gigi Anda yang sudah berlubang, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi untuk menerima tindakan medis dengan cepat semoga lubangnya tidak semakin membesar. Walaupun tidak berlubang, Anda harusnya rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi Anda. Selain itu, Anda juga bisa menggunkan obat kumur untuk menyergarkan nafas Anda sehabis sikat gigi. 

Hakekat dan tujuan pembangunan yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup individu, keluarga, atau masyarakat. Ketika berbicara mengenai kualitas hidup, tak ayal kita akan berhadapan dengan aneka macam macam perspektif baik ekonomi, sosial, budaya, psikologi, maupun kesehatan. Bahkan, kualitas hidup juga akan sangat dipengaruhi oleh aspek kesehatan gigi dan verbal seseorang. 

“Jika diukur, hubungan antara gigi berlubang (kesehatan gigi dan mulut) dengan kualitas hidup itu korelasinya sangat positif,” ujar Dr. Sri Susilawati, drg., M.Kes., dosen Fakultas Kedokteran Gigi Unpad ketika menjadi pembicara dalam Vivat Academia Seminar Oktober 2012 dengan tema “Kesehatan” yang bertempat di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Lebih lanjut, Dr. Sri juga menjelaskan bahwa terminologi kualitas hidup yang bekerjasama dengan kesehatan verbal atau Oral Health Related Quality of Life (OHRQoL) yaitu persepsi dari individu itu sendiri perihal kesehatan gigi dan verbal serta dampaknya terhadap pengalaman nyeri, fungsi sistem stomatognathic, serta bagaimana kesehatan gigi dan verbal tersebut menghipnotis aspek psikososial berdasarkan konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya. Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan hasil analisisnya perihal kesehatan gigi dan verbal serta hubungannya dengan kualitas hidup yang ia beri nama OHRQoL-23. Indeks tersebut sangat bersahabat dengan budaya dan nilai yang dianut masyarakat khususnya di Jawa Barat. Terdiri atas empat dimensi yaitu dimensi fungsi, dimensi nyeri, dimensi psikologis, dan dimensi sosial. 

Dari keempat dimensi tersebut, berdasarkan hasil penelitiannya di lima kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahun 2011, diketahui bahwa dimensi yang paling mengganggu kualitas hidup disebabkan oleh rasa nyeri, sedangkan dimensi psikologis berada di peringkat tamat dalam hal kualitas hidup seseorang. Namun, di kota-kota besar dimensi psikologis ini menjadi salah satu faktor yang sangat berperan untuk meningkatkan kualitas hidup khususnya para remaja. 

“Di kota besar justru alasan psikologis inilah yang biasanya menjadikan anak remaja berbondong-bondong datang ke dokter gigi untuk memakai behel. Karena mereka ingin meningkatkan self esteem-nya,” jelasnya. 

Indeks kualitas hidup juga dapat menjadi indikator sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk datang ke dokter gigi. Kembali berdasarkan hasil penelitiannya di Jawa Barat, didapat fakta bahwa 90,5% pasien yang datang ke dokter gigi mengalami lubang pada giginya. Dari 90% tersebut hanya 45% yang merasa gigi lubang itu mengganggu empat dimensi tadi. Lebih jauh lagi, hanya 3% dari jumlah tersebut yang memiliki kemampuan dan cita-cita untuk mengobati dirinya. 

“Penggunaan kualitas hidup dalam kajian saya tidak hanya untuk mengukur hingga sejauh mana gigi lubang dengan kualitas hidup tetapi juga bisa digunakan untuk parameter tingkat kemanfaatan kemudahan pelayanan kesehatan,” tuturnya. 

Pada edaran yang disampaikan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan R.I. dikemukakan bahwa, peringatan hari kesehatan gigi dan verbal nasional dan se dunia dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kesehatan gigi dan verbal masyarakat dalam tingkat global. Selanjutnya dihimbau semoga melaksanakan acara dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan verbal yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial. 

Hari kesehatan gigi dan verbal se dunia (world oral health day) diperingati setiap tahun pada tanggal 12 September. Pemilihan tanggal 12 september menjadi hari kesehatan gigi dan verbal se dunia berdasarkan pertimbangan pada tanggal 12 september 1978 berlangsung Konperensi Internasional WHO mengenai pelayanan kesehatan primer yang menghasilkan dokumen bersejarah piagam Alma Alta. Selain itu tanggal tersebut juga untuk menghormati pendiri FDI World Dental Federation, Dr Charles Gordon, yang lahir pada 12 september 1854. Berdasarkan pertimbangan tersebut kemudian FDI World Dental Federation yang menghimpun organisasi profesi dokter gigi se dunia dalam sidang umum pada 26 oktober 2007 di Dubai menetapkan 12 september sebagai hari kesehatan gigi dan verbal se dunia. Setelah itu semenjak tahun 2008 setiap tahun pada tanggal 12 september berlangsung peringatan hari kesehatan gigi dan verbal se dunia. 

Pada peringatan Hari Kesehatan Gigi tahun 2012, secara nasional akan diperingati dengan acara Bulan Kegiatan Gigi Nasional (BKGN) 2012 yang dilaksanakan atas kerja sama PDGI dengan AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi se Indonesia) dan PT Unilever Indonesia. Kegiatan ini menjadi penting mengingat tingkat kesadaran akan kesehatan gigi dan verbal masih rendah di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan, masyarakat Indonesia rata-rata memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi yang rusak tersebut hanya 0,7% yang telah ditambal. Beberapa temuan ilmiah memberikan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan badan secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan gangguan kehamilan. Dengan meningkatkan kualitas kesehatan gigi akan dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik. 

Berkenaan dengan peringatan hari kesehatan gigi dunia dan nasional yang jatuh pada tanggal 12 September 2012 lalu, Dr. Sri juga memberikan apresiasinya atas tema yang diangkat pemerintah di tahun ini. “Untuk Indonesia tema tahun ini yaitu gigi dan verbal sehat untuk kualitas hidup yang lebih baik. Saya tidak menyangka akibatnya kajian saya menjadi interest Kemenkes tahun ini,” katanya.*

Oleh karena itu, Bagi anda yang sering kali merasa tidak nyaman dengan gigi dan mulutnya, saya akan mencoba membuatkan tips merawat kesehatan gigi dan verbal untuk anda. Untuk menjaga gigi dan verbal tetap sehat, beberapa hal – yang kadang terdengar remeh - perlu dilakukan. Berikut ini tips menjaga serta merawat gigi dan verbal tetap sehat:
  1. Disiplin. Gosok gigi minimal dua kali sehari. Terutama setelah makan dan sebelum tidur. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menyikat gigi pribadi setelah mengkonsumsi makanan ini.
  2. Pilihlah pasta gigi dengan materi alami dan kombinasi ilmiah, pemilihan pasta gigi yang sempurna juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung kombinasi dari bahan-bahan alami (jus lemon, garam, dan daun sirih)untuk merawat kesehatan gigi dan verbal secara alami dan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai dukungan maksimal pada gigi supaya tidak mudah berlubang. 
  3. Kumur dengan obat kumur yang dapat membantu mencegah plak dan karang gigi, minimal seminggu sekali.
  4. Sikat gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dengan arah dari gusi ke gigi. Dan, pilih sikat gigi yang memiliki bulu sikat yang lembut dan rapat.. "Mencegah gigi berlubang dengan menyikat gigi dan alat yang baik dan benar," ujar drg. Eky S. Soeria Soemantri, Sp.Ort(K).
  5. Hati-hati dalam menggunakan pemutih gigi, karena kalau penggunaannya tidak benar, dan pemutih mengandung materi berbahaya akan mengikis email gigi. 
  6. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula, karena sisanya akan melekat pada gigi. Misal: permen, makanan bertepung, susu, kopi, teh. Batasi pula konsumsi anggur merah dan berhenti merokok.
  7. Konsumsi buah dan sayur yang dapat membersihkan gigi menyerupai apel, wortel, dan seledri. 
  8. Gunakan Alat sanitasi sikat gigi yang menggunakan sinar UV untuk mensterilkan sikat gigi Anda dari kuman, kuman dan virus yang berbahaya bagi tubuh.
  9. Lakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali secara rutin.
Hanya dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan verbal secara rutinlah yang bisa menghindarkan Anda dari gigi berlubang dan anyir verbal yang tidak sedap. Kaprikornus begitu pentingnya kesehatan gigi dan mulut, makanya tidak bisa di anggap sepele. Ya, meskipun banyak juga orang yang menganggap sepele, namun pada akibatnya mereka bisa sadar, walaupun bekerjsama sudah sedikit terlambat. Bahkan ada yang harus di operasi karena kerusakan giginya sudah terlalu parah. 

Jika Anda tidak mau gigi Anda rusak parah, sebaiknya jagalah kesehatan verbal dan gigi Anda dari sekarang. Ya, walaupun sudah sedikit terlambat, namun kalau ada niat dan kemauan, setidaknya bisa mengurangi kerusakan gigi Anda. 

Ok, mungkin cuma itu saja yang bisa saya share. Selamat mencoba. semoga tips untuk merawat kesehatan gigi dan verbal ini berkhasiat bagi Anda untuk menerima senyum yang sehat, mengagumkan menawan serta penuh kepercayadirian.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments