Monday, November 27, 2017

Tips Atasi Emosi Wanita Hamil Pemarah



Setiap wanita mempunyai tipe yang unik ketika hamil. Syukuri dan jalanilah kehamilan dengan bangga alasannya ialah apa yang dirasakan ibu juga kuat pada bayi di kandungan. Ibu hamil yang sering merasa stres berpotensi besar memiliki anak yang mudah cemas. Kebanyakan wanita yang hamil sering marah-marah, mudah tersinggung, dan rewel. Perubahan hormonal kerap yang menjadi penyebabnya. 

Marah ialah emosi reaksi wajar yang dialami manusia. Marah meledak ialah salah satu bentuk terusan emosi. Namun hati-hati, ada "harga yang harus dibayar" lewat kesehatan jikalau terlalu sering marah. Hasil studi mengungkap, terlalu sering marah bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang, mulai dari penyakit jantung, stroke, sulit sembuh, serta daya tahan tubuh yang melemah. Para peneliti di University of Granada di Spanyol melaporkan, mengingat masa lalu dengan penyesalan atau rasa marah bisa membuat daya tahan seseorang untuk mendapatkan rasa sakit berkurang. 

Penelitian dari Spanyol itu memperkirakan, mood negatif mengganggu sirkuit otak. Ini menunjukkan, marah menimbulkan problem pada tubuh sudah terang terbukti. Ketika marah, detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, begitu juga anutan darah ke otot, yang membuat tubuh siap lari atau adu untuk menghadapi keadaan yang membuat pikiran tegang. Di ketika bersamaan, ketika marah, level glukosa yang meningkat, menawarkan otot energi untuk beraksi dan memompa kelenjar adrenal mengeluarkan hormon adrenalin. Hal ini menyebabkan pembesaran pada pupil untuk menajamkan pandangan, serta memperbesar kapasitas paru-paru untuk menghirup lebih banyak oksigen. 

Julian Halcox dari Cardiff University adegan kardiologi mengatakan, "Bukti-bukti yang ada kurang konklusif, tetapi beberapa studi mengatakan, marah dan sikap negatif yang dipendam lama akan meningkatkan stres pada sistem kardiovaskuler." Memang, menurut Halcox, lebih baik untuk seseorang menyalurkan emosi negatifnya, namun bukan berarti marah setiap saat. 

Bukan hanya jantung yang akan mendapatkan akhir dari kebiasaan sering marah. Peneliti di University of Miami yang meneliti 61 lelaki dengan kanker prostat untuk menyelidiki sel-sel pelawan kanker akan terpengaruh pada kebiasaan seseorang menahan atau mengeluarkan rasa marahnya. Didapati, lelaki yang menyuarakan perasaan mereka memiliki sel-sel pelawan kanker lebih baik. 

Tambahan lagi, ketika merasa marah, risiko terkena stroke juga meningkat alasannya ialah acara elektris jantung kusut dan menyebabkan degup jantung tidak beraturan. Ini menjadikan darah menggumpal dan menjadi pekat. Jika ada fragmen penggumpalan darah terlepas dan masuk ke terusan otak, itu bisa menjadikan stroke. Marah dan emosi negatif juga bisa membahayakan kesehatan paru-paru. Menurut penelitian di Harvard University, hormon stres bisa menjadikan peradangan di terusan pernapasan. 

Selain itu, Profesor John Oxford, virolog di Queen Mary's School of Medicine di London mengatakan, "Ada bukti, stres menurunkan daya tahan tubuh dan akan ada selalu virus yang mencoba mencari keuntungan." Teorinya, makin tinggi hormon stres, ibarat kortisol, akan memengaruhi kemampuan tubuh melawan penyakit. Artinya, bagi yang terluka, kecepatan tubuh untuk membaik akan melambat. 

Salah satu penyebab emosi berlebihan wanita hamil ialah masalh seksual. Dapat dipahami bahwa gairah seksual wanita hamil sedang tinggi-tingginya akhir perubahan hormon. Sebenarnya, memang sebagian besar wanita yang hamil memiliki gairah seksual lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil.  Ditambah dengan kondisi pada tahap kehamilan, hal ini membuat kekerabatan seks justru kurang bisa dinikmati dan terjadi hingga setelah melahirkan. Biasanya beberapa laki-laki sering merasa kasihan kepada istrinya ketika hamil. Alasannya alasannya ialah nggak tega melihat istri yang sudah repot dengan kehamilan dan mengurus rumah tangga kok suami masih egois meminta kekerabatan seksual. 

Perubahan hormonal itu tidak hanya berkontribusi pada kemarahan yang tak terduga, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perubahan fisik ibarat mual, kaki bengkak, kelelahan, sakit kepala, payudara melembut, insomnia, konstipasi, dan mulas. Penelitian terhadap 9000 anak menunjukkan, kecemasan dan stres selama kehamilan akan kuat pada emosi bayi. Saat besar, anak tersebut cenderung lebih cengeng dan cemas sehingga kerap menjadi sasaran perundungan (bullying) di sekolah. 

"Saat ibu hamil mencicipi stres, hormon-hormon tertentu akan dilepaskan dalam jumlah cukup besar dan masuk ke peredaran darah sehingga bayi juga membuatkan sistem respon stres," kata Profesor Dieter Wolke, dari Universitas Warwick. 

Ia menambahkan, perubahan dalam sistem respon stres akan kuat pada perilaku dan cara anak merespon tekanan emosional. "Anak yang gampang menunjukkan reaksi stres, ibarat menangis atau lari dari suatu masalah, cenderung dipilih sebagai sasaran perundungan," katanya. Ada beberapa faktor stres yang berhasil diidentifikasi oleh Wolke, misalnya saja kesulitan keuangan, kecandungan alkohol atau rokok, serta kekerasan dalam rumah tangga. 

Seluruh faktor itu pada jadinya menjadi ibarat bundar setan, anak yang gampang cemas rawan menjadi korban perundungan dan kuat pada kondisi mental mereka di usia dewasa. Penelitian lain yang dilakukan di Jerman juga menunjukkan stres yang dialami selama masa kehamilan akan berdampak jangka panjang. Reseptor hormon stres dalam tubuh akan menyebabkan perubahan biologi pada tubuh bayi. Hal ini menyebabkan anak kelak akan kesulitan mengendalikan stres. Mereka juga rentan mengalami gangguan jiwa. 

Ibu hamil harus bisa mengontrol emosinya dengan baik. Jika ibu membiarkan emosinya meledak-ledak, marah, takut, sedih, atau bahkan terlalu bangga akan kuat pada pertumbuhan psikis bayi alasannya ialah ia ikut mencicipi apa yang dirasakan ibunya. Saat ibu marah, misal, jantung ibu akan berdetak lebih kencang, otot-otot berkontraksi, gerakan usus bergejolak, dan sebagainya. Bila kejadian ini sering muncul, kelak bayi akan mudah rewel, mudah was-was, bahkan mudah sekali menangis. 

Sebenarnya, serangan amarah dari ibu hamil akan berdampak negatif untuk calon bayi serta menjadikan keguguran atau komplikasi. 

Dan ibu hamil perlu mengatasi kemarahan dengan beberapa cara:

Pilihan makan sehat
Diet ibu hamil harus ketat dalam rangka menyingkirkan efek negatif pada kelebihan berat tubuh bayi. Tingkatkan asupan karbohidrat dan protein dalam diet Anda, pilihan makanan yang dianjurkan ibarat kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan roti gandum. Di antara makan besar, Anda mungkin perlu makan salad atau buah-buahan segar. 

Tetap aktif
Olahraga teratur membantu mengelola kemarahan dengan baik selama kehamilan. Berlatih yoga selama 15 menit sehari atau berjalan-jalan selama beberapa waktu. Cara ini bisa membantu meringankan ketidaknyamanan fisik maupun emosional. Anda juga dapat memilih latihan peregangan. Ini juga akan menjaga dari kemungkinan sirkulasi darah rusak dan mencegah problem ibarat kaki jerawat dan sakit punggung. Selain itu, melaksanakan pekerjaan rumah tangga sebagai cara lain semoga tetap aktif. 

Luangkan waktu untuk bersantai
Luangkan waktu yang berkualitas untuk diri sendiri, baik itu menonton film, mendengarkan lagu, atau pergi untuk terapi spa. 

Biarkan orang lain tahu sebelum Anda memanas
Setiap kali Anda berpikir diskusi bakal mengganggu dengan membuat Anda marah, hindarilah dengan menjauhinya. 

Merasa nyaman
Di mana pun Anda berada berusahalah merasa nyaman. Kenakan pakaian yang nyaman yang tidak membuat Anda iritasi. Pakaian longgar juga memungkinkan Anda bernapas dengan baik. 

Tetap lakukan kewajiban batin anda, seks teratur dan aman
Seperti sudah dijelaskan diatas, sek juga penyumbang salah satu penyebab meluapnya emosi wanita hamil. Kaprikornus lakukanlah seks sehat secara teratur yang akan menawarkan kestabilan hormonal bagi diri wanita hamil. Kekesalan wanita hamil akan membuat suami malah tidak bisa ereksi lagi. Kaprikornus yang paling ideal ialah berdandan seseksi mungkin. Kalau perlu tanyakan kepada suami dandanan apa yang menurutnya membuat Anda terlihat seksi, lalu tanyakan fantasi seksualnya. 

Katakan bahwa Anda mau membahagiakan suami dan mencoba mewujudkan apa yang menjadi fantasi seksual suami semampu Anda. Biasanya, hal-hal ibarat ini seringkali tidak mungkin ditolak suami. 

Jika Anda sudah mencoba mengatasinya dan menemukan kesulitan dalam mengelola kemarahan, carilah pemberian dari pakarnya untuk mendapat nasihat.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments